Menjadi Agen Asuransi Jiwa

Bekerja menjadi agen asuransi jiwa menjanjikan penghasilan yang besar, sangat besar, tidak terbatas, hanya dibatasi oleh usaha kita saja. Banyak sekali agen asuransi jiwa yang punya penghasilan puluhan bahkan ratusan juta rupiah per bulan. Jauh di atas gaji direktur sebuah perusahaan. Kerjanya juga enak, tidak ada jam kantor, serba bebas. Asal jangan kebablasan bebas sehingga malah bebas main, bukannya kerja.

Kenapa penghasilan para agen asuransi jiwa bisa begitu besar? Jawabannya adalah komisi yang besar. Tentu besar komisi ini berbeda-beda untuk setiap produk dan setiap perusahaan asuransi jiwa, tapi rata-rata komisi agen asuransi jiwa itu sekitar 30% dari premi dasar yang dibayarkan nasabah. Jadi kalau ada nasabah yang setuju untuk membeli asuransi dengan premi dasar Rp 100 juta, anda bisa dapat komisi sampai dengan Rp 30 juta! Jangan lupa dipotong pajak ya.. :D Bagi yang belum mengerti mengenai premi dasar, silakan klik di sini untuk melihat penjelasannya.


Nah, bayangkan kalau Anda bisa mendapatkan 10 nasabah saja per bulan dengan masing-masing punya membayar premi dasar Rp 5 juta, komisi Anda bisa mencapai Rp 15 juta. Pasti banyak yang berpikir, saya enak saja ngomong seperti itu, kan susah dapat 10 nasabah per bulan yang mau bayar Rp 5 juta per tahun. Kenyataannya, banyak agen asuransi jiwa yang setiap bulannya mendapatkan lebih dari 10 nasabah dengan premi dasar ratusan juta rupiah.

Yang menentukan bisa atau tidak adalah Anda sendiri, usaha dan kemauan Anda. Seperti yang dikatakan di seminar-seminar motivasi, Anda pasti bisa!

Anda mungkin bertanya, kenapa komisi agen asuransi jiwa bisa begitu besar? Karena di Indonesia rakyatnya masih belum terlalu asuransi minded, jadi tugas agen asuransi jiwa di Indonesia adalah untuk meyosialisaikan asuransi jiwa, dengan cara mencari nasabah, dan agen dibayar besar untuk itu karena itu adalah tugas yang cukup sulit. Coba bandingkan dengan komisi agen asuransi jiwa di negara-negara yang penduduknya sudah pada asuransi minded, dan tanpa ditawarkan asuransi jiwa pun mereka sudah mencari sendiri. Komisi mereka jauh lebih kecil daripada komisi agen asuransi jiwa di Indonesia! Makanya manfaatkan kesempatan ini untuk cari duit sebanyak-banyaknya sebelum rakyat Indonesia sudah cari asuransi sendiri tanpa perlu ditawari lagi karena komisi agen asuransi di Indonesia juga akan turun karenanya.

Yang harus dimiliki oleh agen-agen asuransi jiwa:
  1. Product knowledge yang baik, sehingga Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh prospek berkenaan dengan produk asuransi yang Anda jual. Anda juga harus mengenal betul perusahaan tempat Anda bekerja, kadang-kadang prospek sering menanyakan juga tentang perusahaan, misalnya sejak tahun berapa berdirinya, di mana kantor pusatnya dll.
  2. Relasi yang luas. Kalau Anda merasa tidak punya banyak relasi, tidak perlu khawatir, banyak cara untuk mendapatkan relasi baru. Gunanya relasi tentu untuk diprospek menjadi nasabah.
  3. Anda harus dapat mengatasi semua keberatan prospek (handling objection). Pada prinsipnya, prospek yang tidak mau membeli asuransi jiwa dari Anda pasti punya keberatan. Kalau Anda bisa menangani semua keberatan itu, prospek pasti mau beli. Kecuali kalau keberatan prospek adalah tidak punya uang, dan memang betul dia tidak punya uang cukup untuk beli asuransi jiwa, berarti Anda salah memilih calon nasabah!
  4. Kemauan yang kuat dan semangat pantang menyerah. Agen-agen asuransi jiwa sangat sering ditolak oleh prospek, dengan berbagai cara, lembut dan kasar. Anda harus tahan mental menangani penolakan. Ingat, Anda menjual asuransi bukan semata-mata untuk mendapatkan uang saja, tetapi Anda juga ingin memberikan manfaat yang sangat baik dari asuransi kepada prospek Anda, supaya ia punya masa depan yang lebih baik. Kalau ia sanggup beli dan tetap menolak, biarkan saja, berarti dia tidak terlalu memikirkan masa depannya dan keluarganya (atau dia memang sudah punya banyak asuransi jiwa). Cari saja lagi yang lain, Anda tidak akan pernah kehabisan prospek.

Keuntungan menjadi agen asuransi jiwa:
  • Anda yang menentukan penghasilan Anda sendiri.
  • Anda bebas mengatur waktu kerja Anda sendiri. Tidak ada waktu ngantor dari jam 8 sampai jam 5.
  • Komisi dan bonus yang besar.

Sedangkan kerugiannya menurut saya hanya satu: tidak ada gaji tetap, semuanya berdasarkan komisi. Kalau tahan mental dan kerja keras sih bukan kerugian, tapi itu resiko kerja.

Gimana, tertarik jadi agen asuransi jiwa?

Lanjutkan membaca “Menjadi Agen Asuransi Jiwa”

Beli mobil, cash atau kredit?

Ketika Anda akan membeli mobil, ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi:
  1. Anda punya uang tunai yang cukup untuk membeli mobil tersebut.
  2. Anda tidak punya cukup uang tunai untuk membeli mobil tersebut, tapi Anda punya cukup uang tunai untuk membayar uang muka untuk kredit.
  3. Anda tidak punya cukup uang bahkan untuk membayar uang mukanya saja.
Untuk kondisi yang ketiga, tidak akan saya bahas karena tentu saja tidak mungkin bisa mendapatkan mobil dengan kondisi tersebut.

Untuk kondisi pertama, dimana Anda memiliki cukup uang tunai untuk membeli mobil tersebut, ada beberapa kondisi lagi yang bisa terjadi:
  • Uang tersebut adalah uang dingin. Maksudnya, uang tersebut merupakan simpanan Anda dan tidak terpakai. Apabila uang tersebut digunakan untuk membeli mobil, tidak akan mengganggu kondisi keuangan Anda. Ini adalah situasi yang paling ideal.
  • Uang tersebut adalah uang untuk usaha. Tidak masuk akal bila uang itu dibelikan mobil sehingga uang itu mati di mobil itu. Bila Anda dalam situasi ini, lebih baik beli mobil secara kredit sehingga uangnya dapat Anda pakai untuk usaha Anda, dan hasilnya bisa lebih besar daripada bunga kredit itu sendiri. Ini juga merupakan situasi yang ideal.
  • Misal harga mobil Rp 100 juta, dan Anda punya tabungan Rp 110 juta. Bila Anda dalam situasi ini, tentu jangan membeli mobil secara cash. Apakah lebih baik kredit? Belum tentu juga. Apakah penghasilan Anda bisa mencukupi semua kebutuhan hidup Anda ditambah cicilan mobil? Kalau ya, OK lah Anda kredit mobil. Tapi kalau tidak, lebih baik tunda dulu beli mobilnya. Jangan sampai cicilan mobil Anda akhirnya menggerogoti tabungan Anda.

Untuk situasi kedua dimana Anda hanya punya cukup uang untuk membayar uang muka kredit saja, menurut saya sebaiknya Anda tunda dulu beli mobilnya. Kenapa? Karena setelah Anda bayar uang muka, Anda tidak punya tabungan lagi! Kalau Anda keukeuh mau beli mobil, Anda harus yakin mampu membayar cicilannya (setelah memenuhi semua kebutuhan hidup Anda dan keluarga). Sebab, Anda sudah tidak punya cadangan dana lagi. Kalau Anda tidak sanggup bayar cicilan lagi, mobil Anda akan diambil pihak leasing. Maka hilanglah sudah mobil Anda + uang muka dan cicilan yang sudah Anda bayar. Ruginya berlipat - lipat!

Situasi yang teramat sangat ideal menurut saya adalah situasi dimana Anda memiliki tabungan / deposito yang cukup besar dimana dengan bunganya saja Anda sudah dapat membayar cicilan mobil Anda, dan masih ada lebihnya! Maka uang Anda utuh, mobil pun dapat :D

Jadi, sebaiknya beli mobil itu cash atau kredit? Keputusannya tergantung situasi keuangan Anda saat akan membeli mobil itu.

Lanjutkan membaca “Beli mobil, cash atau kredit?”

Kartu Kredit

Apa sih kartu kredit itu? Kartu kredit itu sebuah kartu yang bentuknya seperti kartu ATM, dimana kita bisa pakai untuk melakukan pembayaran apa saja selama tempat kita membayar menerima pembayaran dengan kartu kredit. Karena kita bayar dengan kartu plastik ini, kita kan tidak keluar uang, saat itu pulalah kita berutang ke bank. Jadi sesuai namanya, kartu kredit adalah kartu utang, kita beli barang dengan mengutang ke bank, kemudian setelah jatuh tempo baru kita bayar utang kita ke bank.

Di negara-negara maju, sudah sangat jarang orang berbelanja dengan uang tunai, kebanyakan sudah menggunakan kartu kredit. Kartu kredit menawarkan berbagai kemudahan. Kita tinggal gesek, dan langsung bisa bawa pulang barang yang kita mau. Tapi kartu kredit ada limitnya. Limit ini adalah jumlah total pembelanjaan yang dapat kita lakukan. Misalnya limit kartu kredit kita adalah Rp 4 juta, maka kita tidak boleh belanja lebih dari limit tersebut. Kalau kelebihan, kita akan kena denda dan untuk transaksi selanjutnya kartu kredit kita akan ditolak (tidak bisa dipakai lagi) sampai kita melunasi semua atau sebagian utang kita.


Biasanya kartu kredit ada 3 macam, Silver, Gold, dan Platinum. Silver itu yang paling biasa dengan limit sekitar 3-4 juta, gold dan platinum limitnya semakin besar. Bahkan ada yang limitnya sampai 100 juta, wah bisa beli mobil pakai kartu kredit! Tapi itu hanya untuk orang-orang terpilih dimana bank percaya mereka pasti dapat melunasi utangnya. Biasanya sih untuk nasabah-nasabah besar yang tabungannya juga sangat besar.

Kartu kredit juga ada biaya tahunannya, untuk silver biasanya Rp 100.000,-, gold Rp 250.000,-, platinum lebih mahal lagi. Tapi itu biasanya lho, tergantung masing-masing program dari bank penerbit kartu. Bahkan ada yang menawarkan gratis iuran tahunan selamanya! Tapi hati-hati, ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Untuk saat ini, program yang paling banyak ditawarkan adalah gratis iuran tahun pertama. Nah, kalau begitu, kita buat saja yang gratis iuran tahun pertama, untuk tahun ke-2 kita tutup kartu kreditnya, bikin yang baru lagi yang gratis, gimana?

Kartu kredit ada positifnya dan ada negatifnya. Sebetulnya menurut saya yang lebih banyak kemungkinan terjadinya adalah negatifnya. Begini, keuntungan kartu kredit adalah:
  • Kita tidak perlu membawa uang tunai untuk berbelanja.
  • Dapat digunakan untuk keadaan darurat dimana kita tidak siap dengan uang tunai, misalnya saat terjadi kecelakaan dan harus masuk rumah sakit.
  • Dapat membantu mengatur cash flow.
  • Dapat digunakan untuk membayar pengeluaran rutin seperti telepon, listrik, premi asuransi, dll.

Terus kenapa saya bilang kemungkinan terjadi yang lebih besar adalah negatifnya? Karena dengan kartu kredit kita bisa kelepasan berbelanja. Saat kita melihat barang yang tadinya tidak direncanakan untuk dibeli, tapi kita sangat suka, dan kita tidak bawa uang, ah.. sudah saja gunakan kartu kredit! Inilah yang paling sering terjadi kepada pengguna kartu kredit. Pengendalian diri adalah kuncinya!

Kita juga sering tidak ingat sudah berapa besar utang kartu kredit kita sampai saat ini, sehingga utang kita terus bertumpuk. Nanti pada saat tagihan datang kemudian jatuh tempo, kita tidak dapat membayar lunas semua utang kita, sehingga kita hanya bayar sebagian dan akhirnya kena bunga kartu kredit yang besar dan sangat merugikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan kartu kredit:
  • Sebisa mungkin lunasi semua hutang Anda sebelum / pada saat jatuh tempo tagihan Anda untuk menghindari bunga.
  • Bunga kartu kredit luar biasa jahatnya. Di posting selanjutnya saya akan tunjukkan bagaimana cara menghitung bunga kartu kredit yang tidak diketahui kebanyakan orang dan sering salah dimengerti sebagai bunga kredit bank biasa.
  • Usahakan untuk tidak ambil uang di ATM menggunakan kartu kredit karena bunganya lebih tinggi.
  • Perhatikan limit kartu kredit Anda, jangan sampai over limit karena akan kena denda (bank menyebutnya biaya over limit).
  • Gunakan kartu kredit (kalau perlu) sedekat mungkin setelah tanggal penagihan. Misalnya tanggal statement Anda adalah tanggal 15 setiap bulan, kalau Anda gunakan tanggal 16, berarti Anda punya waktu hampir 1 bulan sampai ke penagihan berikutnya (tanggal 15 bulan berikutnya). Kalau Anda sudah punya uang untuk membayar tagihan itu, kan bisa dibunga-in dulu, misalnya di deposito On Call (deposito yang jangka waktunya per minggu).
  • Jangan bangga kalau di dompet kita banyak kartu kredit. Itu kan artinya kita punya banyak utang.
  • Sebisa mungkin gunakan hanya 1 buah kartu kredit. Jangan punya terlalu banyak kartu kredit karena kita akan dibebani biaya tahunan yang semakin besar. Lebih baik biaya tahunannya ditabung kan? Selain itu, kalau punya banyak kartu kredit, kecenderungan kita untuk berbelanja barang-barang yang sebetulnya tidak perlu-perlua amat akan semakin besar.
  • Gunakan kartu debit untuk berbelanja. Kalau saldo Anda di bank sudah habis, Anda tidak akan bisa belanja. Lebih terkontrol!

Sekarang ini bank-bank berlomba-lomba untuk mendapatkan nasabah kartu kredit. Sering sekali kita lihat penawaran kartu kredit dengan berbagai macam keuntungannya. Sering juga kita ditelepon oleh pihak bank untuk menawarkan kartu kredit, entah mereka dapat data kita dari mana. Saya suka heran, perasaan sekarang kok banyaknya bank minta kita untuk berutang, bukannya minta kita untuk menabung... padahal mana coba yang lebih baik, menabung atau berutang?

Kartu kredit adalah sebuah instrumen keuangan yang sangat bermanfaat dan sangat positif selama kita menggunakannya dengan bijaksana. Sekali lagi, pengendalian diri adalah kunci dari penggunaan kartu kredit yang bijaksana.

Lanjutkan membaca “Kartu Kredit”

Memberi dulu, baru menerima

Dari buku-buku yang saya baca, terutama buku-buku motivasi dan kepribadian, sering sekali disebutkan bahwa kita harus memberi sebelum kita menerima.

Kalau dulu kita sering dengar TAKE AND GIVE, sekarang menjadi GIVE AND TAKE. Berilah dulu, maka kita akan menerima. Jangan berharap kita menerima dulu baru memberi. Itu keenakan namanya, nantinya pasti kita maunya nerima terus tanpa mau memberi.

Contohnya, dalam bekerja, kita harus bekerja dulu, baru kita menerima gaji. Kalau kita tidak bekerja, kita tidak akan menerima gaji, bukan? Kita berikan dulu jasa kita, dan kita akan menerima imbalannya.

Selain itu, sering-seringlah juga memberi dengan cara membantu orang lain, memberi sedekah misalnya. Atau juga membantu teman / saudara dalam pekerjaan mereka. Jangan takut bakal tersaingi, dengan membantu orang lain untuk maju, kita juga akan semakin maju. Saya sudah melihat orang-orang yang suka membantu orang lain hidupnya makin sejahtera dan sukses.


Kalau diperhatikan, kebanyakan orang-orang yang telah sukses mau untuk membantu orang lain menjadi sukses seperti dirinya. Maka ia sendiri pun semakin sukses saja. Coba deh banak bergaul dengan orang-orang sukses, maka Anda akan tahu apa yang saya maksud. Orang-orang sukses yang sombong dan tidak mau membantu orang lain biasanya kesuksesannya tidak bertahan lama.

Berusahalah untuk banyak memberi tanpa berharap untuk mendapatkan imbalan, karena imbalan itu akan datang dengan sendirinya. Di tempat kerja, berikan yang terbaik dari diri Anda untuk perusahaan tempat Anda bekerja. Jangan berpikir, "Ah, gaji kecil ini, sudah saja kerjanya juga sedikit dan malas-malasan." Jangan biarkan gaji yang menurut Anda kecil (mungkin besar buat orang lain) membuat Anda jadi malas bekerja. Kalau Anda berprestasi lebih, pasti Anda akan terperhatikan oleh atasan Anda, dan tinggal tunggu waktu untuk naik jabatan, misalnya.

Misal lagi, berilah klien-klien / customer Anda sesuatu yang lebih, seperti pelayanan yang memuaskan, bukan pelayanan asal-asalan, maka hampir dapat dipastikan klien Anda akan setia pada Anda.

Hilangkan konsep menerima baru memberi (take and give) dari pikiran Anda, dan mulailah untuk memberi, maka Anda akan menerima.

Lanjutkan membaca “Memberi dulu, baru menerima”

Bank Perkreditan Rakyat

Bank-bank umum seperti Bank Permata, BCA dan lain-lain pasti sudah banyak yang tahu. Tapi kalau Bank Perkreditan Rakyat (BPR)? Saya yakin pasti banyak diantara Anda yang sudah sering nama BPR, tapi apa sebenarnya BPR itu? Apa bedanya dengan bank umum?

BPR, sesuai namanya, lebih mengkhususkan diri untuk memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, BPR juga menerima dana dari masyarakat berupa tabungan dan deposito. Iya dong, BPR seperti bank umum perlu juga mengumpulkan dana dari masyarakat untuk disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit.

Terus kalau begitu apa bedanya dong dengan bank umum? Nah, karena mengkhususkan diri pada memberi kredit untuk masyarakat, proses pemberian dan pencairan kredit sangat mudah dan cepat. Kalau Anda butuh dana tunai cepat, punya motor / mobil, datang saja ke BPR, jangan lupa bawa BPKB kendaraan Anda, dan dalam hari itu juga dana Anda bisa cair. Coba kalau di bank umum, apa bisa mintra kredit yang dananya langsung cair dalam 1 hari? Inilah kelebihan BPR.


Namun, kelebihan itu ada konsekuensinya. Suku bunga kredit BPR cukup tinggi, lebih tinggi dari bank umum, sekitar 2% sampai 3% per bulan. Yah, wajar lah, kan kreditnya juga cairnya cepat..

Nah, di balik konsekuensi suku bunga kredit yang tinggi itu, ada konsekuensi lainnya, tapi kali ini konsekuensinya baik sekali, sangat positif, dan dapat kita manfaatkan untuk keuntungan kita. Apa itu? Konsekuensi yang baik itu adalah, karena BPR memberi bunga kredit yang cukup tinggi, maka BPR juga dapat memberikan bunga deposito / tabungan yang cukup tinggi pula, biasanya lebih tinggi dari bank-bank umum. Inilah yang bisa kita manfaatkan. Produk tabungan / depositonya sama dengan bank umum.

Tapi tentu Anda ragu, apakah aman menyimpan uang di BPR? Namanya saja asing dan jarang kedengaran. Menyimpan uang di BPR aman, asal Anda pilih BPR yang bonafid. Tidak perlu BPR yang besar, tapi minimal BPR tersebut ikut penjaminan LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan). Jadi uang Anda aman, kan? Dan lebih baik juga Anda tanya-tanya dulu kesana kemari mengenai BPR-BPR yang banyak sekali itu sebelum menentukan pilihan.

Ya, BPR itu ada banyak sekali. Di jalan-jalan seringkali kelihatan kantor-kantor BPR. Tapi jangan dikira bahwa BPR-BPR itu sama / satu perusahaan. Tidak sama sekali. BPR-BPR itu bukanlah cabang. BPR A dengan BPR B bagaikan BCA dengan Bank Permata. Beda sama sekali. Hanya jenis banknya saja yang sama yaitu BPR.

Syarat untuk membuka BPR jauh lebih mudah daripada membuka bank umum. Kalau mau Anda juga bisa buka BPR, karena itu banyak sekali BPR di mana-mana. Dan karena itu pula Anda harus hati-hati dalam memilih BPR untuk menyimpan dana Anda.

Terakhir, manfaatkanlah bunga deposito BPR yang tinggi untuk keuntungan Anda. Tapi ingat, deposito adalah investasi jangka pendek. Kalau punya dana menganggur, lebih baik diinvestasikan dalam instrumen investasi jangka panjang yang dapat memberikan keuntungan lebih besar lagi. Dan jangan sekali-sekali kredit ke BPR untuk kepentingan konsumtif! Kalau untuk usaha masih OK lah karena keuntungan usaha masih bisa menutup bunga, tapi jangan untuk keperluan konsumtif ya. Saya tidak akan pernah menganjurkan kredit dalam bentuk apa pun untuk keperluan konsumtif. Ada uang boleh beli, tidak ada uang jangan kredit, tunda dulu pembelian barang konsumtif, menabung, dan kalau uang sudah terkumpul, baru beli.

Lanjutkan membaca “Bank Perkreditan Rakyat”

Premi Asuransi Jiwa

Di asuransi jiwa, kita biasanya membayar premi sampai kita meninggal atau berusia 99 tahun. Wah, lama betul? Iya, selama masih hidup, kita terus membayar premi. Setelah kita meninggal, perusahaan asuransi akan membayar uang pertanggungan yang jumlahnya pasti lebih besar daripada jumlah premi yang telah kita bayarkan kepada ahli waris kita.

Kalau Anda pikir malas bener harus bayar sampai selama itu, produk asuransi masa kini sudah canggih. Produk-produk asuransi sekarang ini kebanyakan membuat kontrak dengan nasabah dimana nasabah cukup membayar premi selama sekian tahun yang sudah ditetapkan. Biasanya berkisar antara 7 sampai 20 tahun.

Wah, katanya bayar seumur hidup, kok bisa bayar cuma 7 tahun? Itu karena produk asuransi jiwa sekarang ini sudah digabungkan dengan investasi. Jadi setelah sekian tahun itu Anda berhenti membayar premi, sebetulnya Anda masih bayar premi! Tapi premi itu diambil dari hasil investasi Anda.


Bingung? Begini. Misalnya Anda ambil produk asuransi dengan kontrak pembayaran premi sebesar 4 juta per tahun selama 10 tahun. Nah, premi yang Anda bayarkan itu sebagian diambil untuk membayar biaya asuransi, sebagian lagi diambil untuk diinvestasikan. Setelah 10 tahun, hasil investasi Anda seharusnya sudah cukup untuk membayar premi asuransi jiwa Anda, malah masih ada sisa, dimana sisanya tersebut diinvestasikan kembali dan memberikan hasil investasi lagi. Sekarang lebih terbayang kan?

Tapi adakah kemungkinan setelah 10 tahun tersebut hasil investasinya jelek? Tentu ada. Kalau demikian, maka untuk menutup biaya asuransi jiwa Anda, Anda harus bayar premi lagi. Biasanya hal ini kemungkinan terjadinya kecil, tapi tetap ada kemungkinannya. Jadi sebaiknya sebelum membeli asuransi jiwa, Anda harus pelajari betul proposal dan ilustrasinya. Anda harus tanyakan kepada agen asuransi Anda mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Jika agen asuransi Anda mengatakan bahwa hasil investasi Anda tidak mungkin mengalami kerugian (terutama untuk produk yang lagi nge-trend sekarang, yaitu produk asuransi jiwa unit link, akan saya bahas pada posting selanjutnya), maka agen Anda lagi ngebohong sama Anda! Semua investasi, seaman apa pun pasti ada resikonya.

Nah, kalau Anda sudah mengerti proposal dan ilustrasi asuransi jiwa yang Anda beli, dan 10 tahun kemudian ternyata hasil investasinya tidak menguntungkan (yang mana seperti saya katakan kemungkinannya kecil, kecuali ada peristiwa ekonomi yang sangat hebat terjadi), Anda juga jangan menyalahkan dan menuntut agen asuransi Anda. Ingat, semua investasi mengandung resiko.

Kalau Anda ingin produk asuransi yang benar-benar aman, yang akan membayarkan uang pertanggungan kepada ahli waris Anda setelah Anda meninggal, maka sebaiknya Anda ambil jenis asuransi jiwa tradisional saja dimana Anda harus bayar premi seumur hidup, dan tidak mengandung unsur investasi.

Lanjutkan membaca “Premi Asuransi Jiwa”

Asuransi Kerugian - Mobil

Di posting saya terdahulu sudah disinggung mengenai asuransi kerugian. Saya akan ulang sedikit, asuransi kerugian, atau biasa disebut juga Asuransi Umum (General Insurance) adalah jenis asuransi yang memberikan pertanggungan atas barang-barang milik nasabah apabila terjadi resiko.

Yang ditanggung oleh asuransi umum misalnya mobil, toko, ruko, kantor, rukan, gudang, truk, konstruksi bangungan dll.

Kali ini saya akan membicarakan mengenai asuransi mobil. Apabila mobil nasabah hilang, maka pihak asuransi sebagai penanggung akan mengganti mobil tersebut dengan mobil lagi atau dengan uang (tergantung kesepakatan). Biasanya sejumlah uang sesuai dengan Uang Pertanggungan yang tercantum dalam polis asuransi.

Jadi kalau mobil nasabah harganya 100 juta, tapi pada waktu penutupan asuransi (membeli asuransi) dia hanya masukkan 90 juta, maka pihak asuransi hanya akan mengganti sebesar 90 juta. Hal ini disebut under insured. Sebaliknya, apabila nasabah memasukkan mobilnya di asuransi seharga 110 juta, perusahaan asuransi tetap melihat harga pasar mobil tersebut. Nasabah tidak dibayar 110 juta, tetapi tetap sesuai harga pasar yaitu 100 juta. Hal ini disebut over insured. Jadi sebelum Anda membeli asuransi untuk mobil Anda, cari info dulu mengenai harga pasar mobil Anda.



Asuransi mobil biasanya ada 2 jenis, yaitu All Risk dan Total Loss Only (TLO).

Asuransi mobil All Risk
Asuransi mobil jenis ini meng-cover semua resiko yang terjadi pada mobil Anda. Dari kehilangan, tertabrak, kerusuhan, terorisme, ban hilang, kaca spion hilang, menabrak mobil orang lain (Third Party Liability - TPL) dll.

Nilai pertanggungannya tergantung masing-masing perusahaan asuransi. Misalnya, ada perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan TPL 5 juta per kejadian, ada juga yang memberikan sampai 25 juta per kejadian. Anda harus mencermati paket-paket yang ditawarkan. Cari yang paling bagus perlindungannya menurut Anda.

Untuk premi Asuransi Mobil All Risk yang harus Anda bayar, biasanya berkisar antara 2% sampai 3% dari harga mobil. Jadi kalau harga mobil Anda 50 juta, Anda harus membayar antara 1 sampai 1,5 juta rupiah per tahun.

Asuransi mobil Total Loss Only (TLO)
Asuransi mobil jenis ini meng-cover hanya apabila mobil nasabah hilang atau mengalami kerusakan minimal 75% hingga tidak dapat digunakan lagi. Apabila mobil nasabah mengalami kecelakaan dan kerusakan mobilnya sampai 75%, penanggung (perusahaan asuransi) akan membayar klaim nasabah tersebut.

Ada juga perusahaan asuransi yang mempaketkan asuransi mobil jenis TLO ini, misalnya digabungkan dengan TPL (Third Party Liability).

Premi asuransi mobil jenis TLO ini berada di kisaran 1% dari harga mobil, ada yang kurang dan ada yang lebih dari 1%.

Nah, dari kedua jenis asuransi mobil di atas, mana yang cocok untuk Anda? Kalau mobil Anda jarang dipakai, seringnya nongkrong di garasi rumah, dan dipakai sekali-sekali saja, itu pun tidak jauh, kemungkinan yang cocok adalah jenis asuransi TLO. Tapi kalau mobil Anda sering keluar kota, atau aktif sekali di dalam kota, akan lebih cocok dengan asuransi jenis All Risk. Tapi semua itu kembali kepada Anda. Kalau Anda yakin mobil Anda tidak akan tergores tapi mungkin hilang, ya ambillah asuransi jenis TLO.

Oh ya, untuk asuransi kerugian, ada yang namanya Resiko Sendiri (Own Risk). Apaan tuh? Resiko sendiri adalah, sesuai namanya, resiko yang harus Anda tanggung sendiri apabila terjadi resiko itu. Gampangnya, resiko sendiri adalah jumlah uang yang harus Anda bayar ketika Anda klaim ke perusahaan asuransi.

Lho, masih harus bayar toh? Iya, begitulah asuransi kerugian, berbeda dengan asuransi jiwa. Untuk asuransi mobil, jumlah resiko sendiri yang paling umum adalah Rp 100.000,- per kejadian. Jadi apabila mobil Anda tertabrak lalu masuk bengkel dan biaya perbaikannya adalah Rp 10 juta, penanggung hanya mengganti Rp 9,9 juta, sisanya Rp 100 ribu Anda yang bayar. Masih untung kan, gak usah bayar Rp 10 juta? Itulah pentingnya dan perlunya asuransi. Biasanya uang resiko sendiri itu Anda bayar langsung ke bengkel tempat Anda membetulkan mobil Anda.

Kalau Anda sering melakukan klaim, bisa-bisa untuk tahun berikutnya ketika Anda akan memperpanjang asuransi mobil Anda, resiko sendiri yang harus Anda tanggung akan naik. Kenapa? Karena perusahaan asuransi sebagai penanggung melihat bahwa resiko yang terdapat pada mobil Anda cukup tinggi. Atau mungkin juga perpanjangan asuransi mobil Anda akan ditolak. Semua itu berpulang kepada kebijakan masing-masing perusahaan asuransi.

Nah, satu hal lagi yang sangat penting, apabila terjadi kecelakaan atau mobil Anda hilang, Anda harus secepatnya melaporkan kejadian itu kepada penanggung. Kebanyakan perusahaan asuransi menetapkan maksimal 3 hari setelah kejadian Anda harus sudah melaporkannya kepada mereka. Kalau tidak, misalnya baru sebulan kemudian Anda lapor, bisa-bisa klaim Anda akan ditolak.

Lalu apa hubungannya beli asuransi kerugian dengan menabung? Bukankah kita harus membayar premi yang jumlahnya lumayan mahal? Kalau dipikir-pikir, lebih baik mana (misalnya Anda bayar premi Rp 2 juta):
  1. Anda bayar Rp 2 juta kepada perusahaan asuransi --> mobil Anda tertabrak --> masuk bengkel dengan biaya perbaikan Rp 10 juta --> Rp 10 juta tersebut dibayarin pihak asuransi --> Anda bayar resiko sendiri Rp 100 ribu.
  2. Anda tidak bayar apa-apa (hemat kan?) --> mobil Anda tertabrak --> masuk bengkel dengan biaya perbaikan Rp 10 juta --> Rp 10 juta itu harus Anda bayar sendiri karena Anda tidak punya asuransi mobil.

Untuk opsi pertama, Anda hanya keluar Rp 2,1 juta padahal seharusnya Anda bayar Rp 10 juta. Pada opsi ke-2 Anda bayar Rp 10 juta dan memang seharusnya Anda bayar sebesar itu. Mana yang Anda pilih?

Tapi kan masuk bengkelnya belum tentu terjadi? Bagaimana kalau sudah bayar Rp 2 juta dan ternyata tidak terjadi apa-apa pada mobilnya? Rugi dong!

Memang benar, namun itulah inti dari adanya asuransi. Kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Dengan asuransi kita bukannya menghindari resiko, tetapi me-manage resiko. Resiko di masa depan pasti ada, kita dapat me-manage-nya dengan adanya asuransi. Kita dapat membuat budget untuk biaya asuransi, dan mengurangi budget untuk biaya tak terduga yang biasanya lebih besar daripada biaya premi asuransi. Lagipula, dengan adanya asuransi maka hati kita akan lebih tenang, bukan? Apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, kita tidak perlu cemas lagi karena sudah ada yang akan menanggung beban yang seharusnya kita tanggung. Kita dapat hidup dengan lebih tenang. Namun untuk mendapatkan rasa aman itu memang tidak gratis...

Terakhir, sebelum memutuskan untuk membeli asuransi mobil, pelajari dengan seksama produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi, apakah sesuai dengan kebutuhan Anda atau tidak. Pelajari pengecualian-pengecualian yang diajukan perusahaan asuransi, misalnya penanggung tidak akan mengganti klaim Anda apabila terjadi resiko pada wilayah yang sedang dilanda konflik.

Itulah sekilas mengenai asuransi mobil. Apabila Anda ada pertanyaan atau ada komentar, silakan hubungi saya.

Lanjutkan membaca “Asuransi Kerugian - Mobil”

Tentang Blog Ayo Menabung

Blog ini berisi artikel-artikel yang mengajak semua orang Indonesia untuk menabung demi masa depan yang lebih baik. Semoga bisa bermanfaat.

Artikel Terkini

Komentar Terkini