Deposito

Deposito adalah sebuah produk investasi yang cukup fleksibel dan aman. Cukup fleksibel di sini memang tidak se-fleksibel tabungan. Kalau di tabungan Anda dapat mengambil uang Anda kapan saja di mana saja (24 jam asal ada ATM), tidak demikian dengan deposito. Namun bila dibandingkan dengan produk investasi lain seperti saham, reksa dana, deposito lebih fleksibel karena jangka waktunya bisa lebih pendek dan sudah menghasilkan bunga.

Deposito memiliki jangka waktu yang tetap. Anda dapat memilih jangka waktu yang Anda inginkan, apakah 1, 3, 6, atau 12 bulan. Beberapa bank malah ada yang memiliki produk deposito dengan jangka waktu 12 bulan. Sekalinya Anda menempatkan uang Anda dalam bentuk deposito, misalnya 3 bulan, maka selama 3 bulan uang Anda tidak dapat ditarik. Beda kan dengan tabungan?

Lalu bagaimana kalau ada keperluan mendadak yang sangat membutuhkan uang yang Anda simpan dalam deposito? Anda dapat saja mencairkan deposito Anda sebelum jatuh tempo, namun konsekuensinya adalah Anda akan kena penalti. Biasanya penalti yang ditetapkan Bank antara 1 sampai 3 persen dari nominal uang Anda.


Jadi misalnya Anda menempatkan Rp 1 juta dalam bentuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan, lalu setelah 2 bulan Anda cairkan, maka Anda akan kena penalti (potongan / denda) sebesar Rp 30 ribu (3%). Bayangkan apabila Anda menyimpan uang dalam bentuk deposito dalam jumlah yang besar, Rp 100 juta misalnya, kalau kena penalti sayang sekali kan? Akumulasi bunganya saja belum tentu sudah lebih dari penaltinya. Maka dari itu, Anda harus hati-hati dalam menentukan jangka waktu deposito. Anda harus sungguh-sungguh yakin bahwa uang yang Anda simpan dalam deposito itu tidak akan dipakai dalam jangka waktu yang sudah Anda pilih. Dan sebaiknya Anda memiliki dana cadangan untuk keperluan yang mendadak.

Banyak orang yang menempatkan uangnya dalam deposito sementara uang tersebut belum terpakai. Misalnya Anda memiliki uang untuk membayar bon dalam 1,5 bulan ke depan, dan Anda sebenarnya sudah memiliki uangnya sekarang. Daripada uangnya menganggur, lebih baik masukkan saja ke deposito dengan jangka waktu 1 bulan. Untung kan? Selain aman, dapat bunga pula.

Keunggulan Deposito dibandingkan tabungan adalah suku bunganya yang lebih tinggi dari tabungan. Kalau suku bunga tabungan berkisar antara 5 sampai 7 persen per tahun, deposito biasanya antara 9 sampai 11 persen per tahun. Kalau mau bunga lebih tinggi, biasanya bank-bank besar memberikannya, asal Anda menempatkan uang Anda dalam jumlah yang besar pula. Misalnya untuk mendapatkan bunga 12% Anda harus menempatkan uang Anda sebesar minimal Rp 100 juta.

Wah, mau dapat bunga tinggi harus punya uang banyak dulu... gak adil ya kelihatannya? Tapi jangan kuatir, ada kok bank yang memberikan bunga lebih tinggi dari bunga standar tanpa harus menempatkan uang dalam jumlah yang besar. Wah, bank apa? Jawabannya adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Eit.. jangan pesimis dulu.. Mengenai deposito di BPR ini akan saya bahas dalam posting-posting saya selanjutnya.

Nah, tulisan di atas adalah sekilas mengenai produk investasi deposito, di posting saya sesudah ini, akan saya bahas cara perhitungan bunga deposito. Jadi Anda bisa hitung sendiri bunga yang seharusnya Anda dapatkan dan bandingkan dengan jumlah yang sesungguhnya Anda terima dari bank. Kalau lebih kecil? Komplain dong! Kalau lebih besar? Syukur....

Comments

1 Response to "Deposito"

Anonymous said... October 24, 2012 at 10:21 AM

TQ gan, ilmunya bermanfaat banget buat ane,,

Post a Comment

Tentang Blog Ayo Menabung

Blog ini berisi artikel-artikel yang mengajak semua orang Indonesia untuk menabung demi masa depan yang lebih baik. Semoga bisa bermanfaat.

Artikel Terkini

Komentar Terkini